Kamis, Mei 14, 2009

Makanan Khusus Penderita Kanker Payudara

Terserang kanker payudara? Siapapun pasti ingin menghindarinya. Beberapa penelitian terakhir menunjukkan ada beberapa jenis makanan yang dapat mencegah serta mengurangi risiko terjadinya kanker payudara.

1. Gandum
Kita dapat mengonsumsi gandum yang berbentuk sereal dengan segelas susu setiap pagi. Setiap setengah gelas gandum setara dengan 10 gram kebutuhan serat yang berguna untuk menurunkan kadar estrogen di dalam tubuh. Banyak pendapat bahwa kadar estrogen yang tinggi di dalam tubuh dapat merangsang pertumbuhan sel kanker payudara.

2. Ikan salmon dan ikan tuna
Berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat, ditemukan bahwa para wanita yang tinggal di sekitar sungai dan selalu mengonsumsi ikan tuna dan ikan salmon setiap hari, memiliki risiko yang sangat kecil untuk terserang kanker payudara. Hal itu diduga karena adanya kandungan omega-3 yang terdapat dalam ikan salmon dan ikan tuna.

3. Wortel dan bayam
Wanita yang tidak pernah mengonsumsi wortel dan bayam ternyata memiliki risiko terkena kanker payudara dua kali lebih tinggi dibandingkan wanita yang sering mengonsumsi kedua jenis sayuran itu.

4. Yoghurt
Sebuah penelitian yang menggunakan yoghurt sebagai media dalam tes percobaan, menyatakan bahwa yoghurt dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara.

5. Susu kedelai
Zat yang terkandung dalam susu kedelai murni ternyata dapat menurunkan risiko terjadinya kanker payudara sebesar 28% dibandingkan dengan kandungan zat yang terdapat pada kacang kedelai olahan.

6. Jus Jeruk
Jus jeruk diduga dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker payudara hingga 50%. Namun, pernyataan tersebut masih memerlukan penelitian lanjutan sampai saat ini.

Anderson Cancer Center menyimpulkan bahwa wanita yang mencukur bulu ketiaknya ternyata 10 kali lebih rentan terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita
yang membiarkan bulu ketiaknya tumbuh apa adanya. Dr. Therese Bevers dari M.D. Anderson mengungkapkan, dengan mencukur bulu ketiak, di ketiak akan timbul banyak luka tak kasat mata serta pori-pori di daerah ketiak akan membesar. Ini memungkinkan toxin dan zat kimia dari berbagai produk seperti deodorant, bedak, dan krim akan dengan mudah memasuki kulit. Deodorant antiperspirant menambah mudah toxin masuk ke dalam kulit, karena antiperspirant mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toxin yang masuk. Toxin yang masuk itu dapat tertimbun pada payudara, dan akibatnya adalah timbulnya kanker. Bevers menjelaskan bahwa bulu ketiak memang berguna untuk melindungi ketiak dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh, karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun terutama kepayudara dan bagian tubuh lainnya.

Kemungkinan transportasi toxin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga memang ketidakadaan bulu ketiak juga memudahkan tumbuhnya kanker dibagian tubuh lain seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama apabila di payudaranya sudah tumbuh kanker. Untuk wanita yang kurang menjaga kebersihannya, ketiadadaan bulu ketiak juga memungkinkan bakteri dan kuman tertimbun di pori-pori memudahkan timbulnya bisul atau abses.

> Kesimpulan adanya hubungan antara kanker dan mencukur bulu ketiak ini diperoleh dari pendataan terhadap di Amerika Serikat dan Eropa selama 10 tahun terakhir. American Cancer Society memperkirakan bahwa pada tahun 2002 saja akan timbul 175.000 kasus baru kanker payudara ganas di Amerika Serikat, dan akan terjadi 43.000 kematian karena kanker payudara. Lebih lanjut, Bevers mengemukakan bahwa setiap rambut yang tumbuh pada tubuh kita memang dapat menjaga organ tubuh vital yang ada di dekatnya, dan adalah ironis bahwa banyak wanita yang membuang bulu ketiaknya hanya karena alasan mode padahal di dekat ketiak terdapat organ yang sangat penting yaitu payudara.

Pria terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya ini karena kebanyakan pria tidak mencukur bulu ketiaknya. Ketika ditanya apakah menghilangkan bulu ketiak dengan cara lain seperti waxes dan mencabutnya juga meningkatkan kerentanan yang sama terhadap kanker, Bevers menjawab memang membuang bulu ketiak dengan mencukurnya adalah paling berbahaya karena kemungkinan timbulnya luka-luka minor lebih besar, namun cara lain justru memperbesar pori-pori jauh lebih besar daripada mencukur sehingga secara garis besar seluruhnya sama bahayanya. Bevers menyarankan agar wanita tidak perlu mencukur bulu ketiaknya karena bahayanya sangat besar dibandingkan dengan manfaatnya.


"Budaya menghilangkan bulu ketiak itu ditumbuhkan karena alasan bisnis semata, padahal dilihat dari sudut pandang medis sangat merugikan bagi yang melakukannya" , kata Bevers.


sumber:
info-sehat.com
http://izzatulqisty.multiply.com/

1 komentar:

  1. woaaah, bulu ketiak?????
    gak nyangka, tp klo gak dicukur kan risih >,<
    tp klo ngelirik 0,0 dr sisi medis siih, mkir2 lgi dehh

    thank info'a yeaa ^0^

    BalasHapus

mOnggO ninggalaken kOmentar njiiih