Jumat, April 24, 2009

Sunnah Rasul (Bersedekah Dengan Senyum)



“Senyummu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu (HR. Iman Ahmad)

Semua Orang pasti pernah tersenyum. Senyum adalah bagian dari gerak tubuh yang di ekspresikan secara alamiah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa senyum adalah reaksi tawa eskpresif yang tidak bersuara untuk menunjukkan rasa senang, gembira dan suka cita dengan mengembangkan bagian bibir sedikit.

Senyum merupakan ekspresif positif. Dengan tersenyum, seseorang memberikan kesan baik kepada orang lain. Terkecuali jika tersenyum itu di ungkapkan dengan terpaksa. Memberi senyum merupakan kebaikan, sebab dengan begitu, ia menyenangkan orang lain. Pahalanya sama seperti bersedekah. Itulah sebabnya Nabi senang tersenyum kepada orang lain.


Jarir bin Abdillah pernah bercerita:
“Sejak aku masuk Islam, Nabi tidak pernah menghalangiku untuk menemuinya. Dan setiap kali berjumpa denganku, beliau selalu tersenyum padaku.”
(HR. Bukhari).
Nabi senantiasa mengekspresikan mukanya dengan senyum. Nabi juga mengajarkan kita untuk berlemah lembut, sebab lemah lembut merupakan rahmat dari Allah.

Seperti Firman Allah SWT yang berbunyi :


Artinya :
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
(QS. Ali Imran :159)

Memang ,, tersenyum seakan merupakan hal sederhana. Banyak orang menyepelekannya. Padahal, senyum kepada orang lain mengandung banyak manfaat. Tidak hanya bagi orang lain, tetapi juga bagi orang yang melakukannya.

Rasulullah mengingatkan “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sekecil apapun, sekalipun itu hanya bermuka manis saat berjumpa saudaramu.” (HR. Muslim)

Menyembuhkan Penyakit.
Dari segi kesehatan, tersenyum juga sangat positif. Orang tersenyum akan memperoleh banyak manfaat untuk kesehatan tubuh dan kejiwaan. Nabi sendiri membuktikannya, dimana beliau selalu senantiasa sehat. Karena Nabi murah senyum ketika berinteraksi dengan keluarga maupun para sahabat.

Menurut hasil peneliitian :
1.Senyum bisa memperdayai tubuh sehingga perasaan bisa berubah. Ketika seseorang
tersenyum, ia akan membuat suasana menjadi lebih riang. Orang di sekitar pasti
ikut tersenyum dan merasa lebih bahagia.
2.Senyum bisa menghilangkan gejala stress, bosan dan sedih. Senyum juga bisa
meningkatkan imunitas. Senyum membuat sistem imun bekerja dengan baik.
Rajin tersenyum bisa melepaskan endorphin, pemati rasa alamiah dan serotonin.
Ketiganya adalah hormon yang bisa mengendalikan rasa sakit. Senyum seperti obat
alami.
Senyum juga membuat kita awet muda. Senyuman bisa menggerakkan banyak otot, akibatnya otot wajah terlatih sehingga kita tak perlu melakukan face lift. Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dan bisa diandalkan.

“Seorang dokter, Mark Stibick, Ph.D, menulis tentang senyum di sebuah media di Amerika. Menurut Mark, senyum membuat orang lebih menarik. Dimana orang yang banyak senyum mempunyai daya tariik tersendiri. Hal ini juga membuat perasaan orang di sekitarnya merasa nyaman dan senang. Sebaliknya, orang yang cemberut, merengut , mengerutkan kening dan menyeringai, membaut orang si sekitar menjadi tidak nyaman. Dipastikan dengan banyak senyum, kita akan memiliki banyak teman. Juga bisa mengubah perassan. Jika kita sedang sedih, cobalah tersenyum. Karena senyuman akan mmbuat perasaan menjadi lebih baik.”


“Dr. Paul Ekman, psikolog dari University o California di San Francisco, menyebutkan bahwa terdapat banyak jenis senyum. Tiap jenis senyum menggunakan kombinasi otot yang sedikit berbeda dan menyampaikan pesan yang berbeda pula. Senyum merupakn ekspesif positif. Namun ada pula senyum yang dipaksakan. Ciri senyum yang di paksakan tidak menyebar ke mata. Orang seperti ini biasanya hanya pura – pura, dan bertujuan menipu. Ada juga jenis senyum mulut tertutup. Senyum seperti ini bagian dari tanda penghargaan, yang digunakan dengan cara yang sopan.

Senyum yang dianjurkan Nabi adalah senyum yang tulus dan ikhlas. Ketulusan dan ikhlas itu penting, sebab di situlah nilai pahala itu tersimpan. Senyum yang tulus hukun nya sunnah. Sama seperti sedekah. Tapi jika senyum diungkapkan secara terpaksa, maka akan bernilai lain. Senyum yang baik akan menjadi berubah menjadi jelek, bahkan dibenci Allah SWT.
Senyum yang mengandung nilai sedekah adalah senyum yang tulus, ikhlas, tidak menipulatif, dan bertujuan untuk menyenangkan orang lain. Ketika orang lain senang, ia juga ikut senang …….. Seperti itulah sifat orang mukmin sejati.

Dari :Buku “Hidayah”

3 komentar:

  1. nek senyum memang wajib bu ... ampe malah kebablas bukan senyum lage tp ndrenges ae
    keoeokekekekekoe

    BalasHapus
  2. Rentoel: awak e dewe lak an drenges ae reeent .... nggak mari mari , kapan yooch iso anteng ... ho oh oohohohohhohohoohoho

    BalasHapus
  3. Senyum Lebar Rejeki lancar he....he..

    BalasHapus

mOnggO ninggalaken kOmentar njiiih