Sabtu, April 25, 2009

"Sabar"

Saat kita berbicara mengenai kesabaran, otomatis kita membicarakan separuh iman dan juga mengenai fondasi utama agama kita. Kita bisa sabar bila kita memahami esensi dari sabar. Dicontohkan seperti halnya “Matahari tidak muncul tiba – tiba, akan tetapi secara perlahan semakin lama sinarnya semakin terang, Pohon tidak langsung tumbuh, harus disirami, diberi pupuk dan dirawat dengan baik, Janin dalam rahim tidak langsung besar. Bahkan Allah menciptakan langit dan bumi selama enam hari, hikmahnya adalah untuk mengajrkan sifat sabar pada manusia. Allah memiliki nama “Ash Shabbar” yang berarti Yang Maha Sabar.


Nabi saw bersabda. “Tidak ada yang lebih sabar selain Allah. Dia disekutukan, dianggap punya anak, tetapi Dia selalu memaafkan hamba – Nya dan memberi rejeki.”
HR. Ahmad dari Abu Musa al – Asy’ari).

Dijelaskan dalam Al Qur’an bahwa Allah itu Esa. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, tapi masih banyak yang tidak beriman dan tidak taat padanya. Walaupun demikian, Allah selalu memaafkan hamba – Nya.
Manusia diperintahkan untuk taat kepada perintah Tuhannya. Dan taat membutuhkan kesabaran .


Allah berfirman:
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakanya”.
(QS. Thaha : 132)


Dalam melaksanakan apapun diperlukan kesabaran. Mendirikan shalat malam, puasa, haji, menghindari maksiat, semua itu bisa berhasil dilakukan dengan jalan bersabar.

Segalanya Diawali dengan Sabar.
Ada beberapa ayat – ayat Al Qur’an tentang Sabar , diantara adalah:

“Dan bersabarlah kamu bersama – sama dengan orang – orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan seja hari dengan mengharap keridhaan- Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengahrapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan jangalah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya danadalah keadaanya itu melewati batas”.
(QS. Al – Kahfi : 28)

Jauhkanlah diri kita dari teman yang tidak baik dan janganlah berteman dengan orang – orang saleh .

“Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar – benar berada dalam kerugian, keculai orang – orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”.
(QS. Al – ‘Ashr : 1 – 3)

“Jadikan sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang – orang yang khusuk”.
(QS. Al – Baqarah : 45)

Orang sabar tidak pernah merasa susah dan dia tidak akan mampu membayangkan berapa besar pahala kesabarannya.

Macam – macam Sabar .
Sabar disini ada tiga macam, yaitu :
a. Sabar dalam taat, misalnya menjaga waktu shalat dengan baik, melaksanakan shalat malam,
    rajin berpuasaa dan berdzikir.
b. Sabar untuk tidak bermaksiat, contohnya meninggalkan segala bentuk maksiat
c. Sabar dalam menghadapi cobaan dari Allah. Biasanya manusia memahami bahwa sabar itu
    hanya hadir di saat menghadapi cobaan saja. Padahal tidak demikian, karena sesuatu ada
   dalam genggaman Allah.

Seperti dalam Firmannya yang berbunyi :

“Sesungguhnya hanya orang – orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.
(QS. Az – Zumar : 10)

Sabar dalam taat dan sabar untuk tidak bermaksiat keduanya lebih sulit melaksankannya, karena keduanya berada dalam kendali setiap individu (diri sendiri). Dimana yang sulit dijalani adalah memerangi nafsu sendiri.
Sabar dalam taat lebih besar nilainya ketimbang sabar untuk tidak bermaksiat, kenapa demikian???. Hali itu dikarenakan kebaikan mendapatkan ganjaran kebaikan yang berlipat ganda. Kalau seorang taat melaksanakan perintah Allah, maka dia akan terhindar dari perbuatan maksiat.

Sabar atas cobaan memang membutuhkan kekuatan iman agar setiap kali datang cobaan tidak pernah marah pada Allah, bahkan selalu mengucap : Alhamdulillah (segala puji bagi Allah).

Semoga dengan pembahasan di atas tentang Sabar, kita bisa belajar mengambil hikmahnya dan belajar bersabar dari sekarang. Agar mendapatkan kebaikan didunia dan di akhirat nantinya

Wallahu Alam

Sumber :Buku “Dengarkan Suara Hati” (‘Amru Khalid)
(salah satu koleksi buku ku)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mOnggO ninggalaken kOmentar njiiih