Minggu, April 05, 2009

Sejarah Kucing dan Si "Putih" tercinta


Sedikit Sejarah tentang Kucing
Kucing, Felis silvestris-catus, adalah sejenis karnivora. Kata "kucing" biasanya merujuk kepada "kucing" yang telah dijinakkan, tetapi bisa juga merujuk kepada "kucing raksasa" seperti singa, harimau, macan dan sebagainya.

Dan diantaranya kucing di jadikan sebuah "MitOs", diantaranya :
"Orang Mesir kuno menganggap kucing sebagai penjelmaan dewi Bast, juga dikenal sebagai Bastet atau Thet. Hukuman untuk membunuh kucing adalah mati, dan jika ada kucing yang mati kadang dimumikan seperti halnya manusia".

"Di abad pertengahan, kucing sering dianggap berasosiasi dengan penyihir dan sering dibunuh dengan dibakar atau dilempar dari tempat tinggi". Dan Saat ini, orang masih percaya bahwa kucing hitam adalah pembawa sial sementara ada yang percaya bahwa kucing hitam justru membawa keberuntungan. Kucing juga masih diasosiasikan dengan sihir".

Tapi yang pasti Tak seorang pun tahu kapan kucing ini mulai bercokol di bumi. Tapi, peneliti dunia masa silam percaya, nenek moyang kucing adalah Miacis. Binatang liar yang sosoknya mirip musang yang hidup pada masa Eocene, kira-kira 50.000.000 tahun silam. Selain itu Kucing pernah dilindungi oleh Undang-Undang. Pada tahun 1.800-an ditemukan suatu kuburan atau tepatnya "situs" berisikan 300.000 mumi kucing dimana semuanya masih utuh menandakan dahulu kucing memang suatu hewan yang spesial.

Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 3.500 tahun yang lalu, ketika orang Mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain dari hasil panen. Saat ini, kucing adalah salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia. Kucing yang garis keturunannya tercatat secara resmi sebagai kucing ras atau galur murni (pure breed), seperti persia, siam, manx, sphinx. Kucing seperti ini biasanya dibiakkan di tempat pemeliharaan hewan resmi. Jumlah kucing ras hanyalah 1% dari seluruh kucing di dunia. Sisanya adalah kucing dengan keturunan campuran seperti kucing liar atau kucing kampung.

Nggak sedikit orang yang takut dan geli akan kucing, mungkin karena bulunya, atau takut di gigit dan dicakar. Tapi ternyata memelihara kucing itu menyenangkan kok. Dulu aku juga nggak terlalu suka kucing, tapi setelah memelihara, aQ jadi cinta kucing, dia lucu dan menggemaskan. ;):):):)

Si "Putih" Tercinta


aQ punya kucing .... aQ kasih nama "Putih". Pertama seeeh dinamakan "Melati", berhubung Melati artinya "Jusmine" dan nama itu adalah nama anaknya tetangga_Q. Karena takut tersinggung nama anaknya di jadikan nama kucing, akhirnya ntuh kucing di namakan "Putih". Seekor kucing yang kalem, jinak n penurut, lucu, nggemesin walau kadang sedikit nakal ....... hhehehhehehehe.

Pertama kali mendapatkan kucing ini, saat itu adikku lelaki semata wayang pulang dari bermain dalam gerimis rintik² ... dan dibelakang ikutlah seekor kucing yaitu si "Putih". Karena kasihan , kucing itu sama adikku dibawa pulang deech, dan dikasih makan. Karena ntuh kucing nggak tahu siapa yang punya ... yach kita serumah nggak terlalu perhatian ma si kucing. Tapi nggak tahunya kucing itu datang lagi ke rumah dan meeong ... meong ... , tandanya dia minta makan. Nggak tahu kenapa, lama² ntuh kucing sekarang di rumah ku terus. Tidurnya aja kadang di tempat tidur_Q :D

Lucu² juga memelihara, walau kadang jengkel di buatnya. Pertama kali ngajari dia berak di kamar mandi sulit banget, kadang sampai harus mengikuti dia kalau seandainya kelihatan gelisah. Mungkin tanda²nya mau "Buang Air Besar". Tapi Alhamdulillah sekarang dah pintar, kencing dan BAB Si "Putih" dah lari ke kamar mandi. aQ hanya menyiramnya.

Lucu lagi kalau lagi tidur, gaya tidurnya kadang menggemas kan dan lucu.



Sedihnya ntuh kalau "Putih" diare ... kasihan banget dia. Sampai badannya kurus. Tapi Alhamdulillah sekarang dah sehat lagi.
pOkOknya menyenangkan deeecg memelihara kucing. ... hehheheheehhe :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mOnggO ninggalaken kOmentar njiiih